Isi laporan Laporan_Lytton

Suruhanjaya Lytton, yang meneliti lebih dari letupan kereta api.

Laporan Lytton berisi penjelasan mengenai situasi di Manchuria sebelum September 1931, yang menggambarkan berbagai hal yang tidak memuaskan tentang administrasi Cina dan cenderung memberikan dukungan atas berbagai klaim dan keluhan Jepun. Laporan kemudian dilanjutkan dengan narasi tentang peristiwa di Manchuria sesudah 18 September 1931, berdasarkan bukti dari berbagai orang dan keterangan saksi mata. Ia menggambarkan poin-poin penting dari Pertempuran Shanghai. Perhatian khusus diberikan terhadap asal-usul dan perkembangan Negara Manchukuo, yang telah dideklarasikan pada saat suruhanjaya tiba di Manchuria. Juga dibahas persoalan kepentingan ekonomi Jepun, baik di Manchuria maupun di Cina secara keseluruhan, serta bentuk dan efek dari boikot anti-Jepun yang dilancarkan Cina. Demikian pula kepentingan Rusia di kawasan tersebut juga disebutkan. Akhirnya, suruhanjaya memasukkan studi tentang kondisi, yang dalam penilaian mereka, membuat solusi yang memuaskan dapat diterapkan; serta membuat berbagai usulan dan saran mengenai bagaimana kesepakatan mewujudkan prinsip-prinsip tersebut dapat diwujudkan.

Terlepas dari usaha untuk menjaga imparsialitas atas pandangan Cina dan Jepun yang saling bertentangan, efek Laporan Lytton dianggap sebagai pembenaran substansial dari argumentasi Cina, terutama pada masalah-masalah yang paling fundamental. Secara khusus, suruhanjaya menyatakan bahwa operasi Tentara Empayar Jepun yang dilakukan menyusul peristiwa Mukden tidak dapat dianggap sebagai upaya membela diri yang sah. Mengenai Manchukuo, laporan tersebut menyimpulkan bahwa negara baru itu tidak mungkin terbentuk tanpa kehadiran tentara Jepun; negara tersebut tidak memiliki dukungan warganya (bangsa Cina), serta bukan terjadi karena gerakan kemerdekaan yang tulus dan spontan.